Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Pelaut Bisa Menulis

pelaut bisa menulis

Bisa! Pelaut bisa banget menulis. Artikel ini, juga artikel lain dalam blog ini, ditulis sendiri oleh seorang pelaut. Asli.

Saya telah mengunjungi beberapa web site maritim dan membaca tulisan-tulisan yang bagus. Ada yang ditulis oleh mantan pelaut, ada juga yang ditulis oleh pelaut yang masih aktif berlayar. Artinya, pelaut memang bisa menulis.

Pelaut adalah sebuah profesi. Sama halnya dengan profesi lain: guru, dokter, pedagang, teknisi, tentara, perawat, petani, reporter, sekretaris, dll. Jika diantara mereka ada yang bisa melahirkan tulisan-tulisan bernilai, bahkan menerbitkan buku, maka pelaut juga bisa.


Dari mana memulainya

Menulis adalah menuangkan perasaan, pikiran, gagasan, pengetahuan dalam bentuk tertulis. Disusun sedemikian rupa sehingga dapat dibaca banyak orang dan berulang-ulang.

Bentuk tulisan bisa fiksi atau non-fiksi. Fiksi adalah tulisan berdasar atas imajinasi atau rekaan. Contohnya fabel, cerita pendek, cerita roman, cerita dalam novel.

Non-fiksi adalah tulisan diantaranya bersifat informatif seperti artikel-artikel dalam blog ini. Contoh lain tulisan non-fiksi seperti otobiografi, tinjaun buku, laporan ekonomi, petunjuk teknis, dll.

Jika seorang pelaut membuat buku harian dan menuliskan pengalamannya sehari-hari selama berlayar, itu bisa menjadi sebuah karya non-fiksi. Jika di dalamnya juga ia menulis puisi tentang kerinduannya pada rumah, istri dan anaknya, itu sebuah tulisan fiksi yang memperkaya karya non-fiksinya.


Apa yang bisa ditulis

Ada banyak hal yang bisa ditulis. Yang paling mudah adalah apa yang dekat dan akrab dengan diri kita. Misalnya catatan harian. Ini sebuah contoh:

Pagi yang indah. Laut mulus seperti kaca. Aku menikmatinya dari poop deck kanan ditemani secangkir kopi dan singkong rebus. Sekawanan lumba-lumba berkejaran, berlompatan memotong garis haluan. Kalau saja Putri ada di sini, pasti dia senang menyaksikannya.


Tulisan ini dapat dilanjutkan dengan menjelaskan siapa Putri. Apakah adik, anak, atau calon istri.


Contoh lain tulisan non-fiksi:

Battery di kapal adalah sumber listrik cadangan. Jika terjadi black out, battery harus dapat berfungsi secara otomatis menghidupkan lampu-lampu penerangan darurat atau emergency lights. Dengan penerangan darurat itu masinis dapat mengambil tindakan cepat untuk melakukan perbaikan. Agar battery dapat bekerja maksimal maka battery harus dirawat dengan baik.


Dari mana mendapatkan ide

Ide, gagasan, atau inspirasi ada di sekitar kita. Bisa muncul dari kegiatan sehari-hari, dari pergaulan, berita televisi, atau buku yang kita baca. Jika terjadi buntu, tidak tahu apa yang mau ditulis, jangan menyepi ke kuburan untuk mencari inspirasi. Akrabi saja sumber-sumber ide yang disebutkan tadi.

Ide, gagasan bisa dipancing dengan membuat pertanyaan. Kemudian dikembangkan dengan mengajukan pertanyaan lain yang terkait. Misalnya:

1. Tentang sebuah alat

  • Apa ini?
  • Apa kegunaannya?
  • Dimana mendapatkannya?
  • Apa saja macamnya?
  • Bagaimana cara bekerjanya?
  • Bagaimana cara merawatnya?
  • Siapa yang boleh menggunakannya?

2. Tentang seorang tokoh

  • Siapa dia?
  • Dari mana asalnya?
  • Apa pendidikannya?
  • Apa karyanya?
  • Apa pandangan hidupnya?
  • Apa pendapat orang tentang dia?


Hubungan Membaca dan Menulis

Menulis adalah sebuah keterampilan. Sebagaimana keterampilan lain, ia perlu diasah. Cara mengasahnya adalah dengan terus menulis.

Menulis menjadi mudah karena wawasan yang luas. Wawasan diperoleh di antaranya dari banyak membaca.

Kegiatan membaca seperti mengisi amunisi bagi penulis. Pada saatnya akan meluap, tulisan pun mengalir lancar.


Mulailah menulis

Awal yang penting dari menulis adalah memulainya. Jadi, mulailah sekarang juga. Jangan menunggu pintar.

Saya bisa. Kamu pasti bisa. Selamat menulis.

1 komentar untuk "Apakah Pelaut Bisa Menulis"

Terima kasih telah berkunjung.