Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Koki Kapal Cargo: Hal yang Perlu Diketahui


KOKI KAPAL CARGO


Meski jarang disebut, koki adalah jabatan penting di kapal. Pekerjaannya menyangkut kebutuhan banyak orang.

Koki bertugas menyiapkan makanan semua crew. Kualitasnya dapat memengaruhi suasana di atas kapal.

Jumlah koki di kapal berbeda-beda, bisa satu, dua, atau lebih orang, bergantung kebutuhan.

Kapal-kapal penumpang membutuhkan koki lebih banyak dari kapal cargo. Mereka menyiapkan makanan, bukan hanya untuk crew kapal, tetapi juga penumpang.

Kebutuhan koki di kapal pesiar lebih besar lagi jumlahnya. Hirarki lebih terstruktur. Kualifikasi lebih tinggi.

Latar belakang pendidikan kuliner dan pengalaman kerja dibutuhkan. Dengan pengalaman dua-tiga tahun, seorang koki dipandang terbiasa menghadapi banyak orang.


Koki di kapal cargo

Di kapal cargo koki umumnya berasal dari pelayan kapal yang dipromote. Promosi dilakukan karena ybs mempunyai kemauan dan dipandang mampu.

Kemampun koki promosi bergantung atas kualitas koki yang mendidiknya. Jika beruntung mendapat koki yang baik, dia pun cenderung menjadi baik, bahkan bisa lebih maju.

Jumlah koki di kapal cargo umumnya hanya satu orang. Dalam melaksanakan tugasnya dia dibantu oleh pelayan. Selama bekerjasama, terjadi transfer keterampilan yang berguna jika pelayan kelak berminat naik jabatan menjadi koki.

Tentu seorang koki harus tahu bagaimana memasak. Sebagai koki sendiri, dia harus juga pandai mengelola waktu supaya ada waktu istirahat di celah tugas menyiapkan makan pagi, makan siang, dan makan malam.

Kerjasama dengan pelayan harus dipelihara dengan baik supaya dapat membantu meringankan pekerjaan.


Chief Cook

Kapal yang menempatkan dua atau lebih koki, pasti mempunyai hirarki, misalnya sbb:
  1. Chief Cook = Koki kepala
  2. Second Cook = Koki dua

atau
  1. Chief Cook
  2. Second Cook
  3. Third Cook = Koki tiga

atau
  1. Chief Cook
  2. Second Cook
  3. Cook Assitants = Asisten koki
Jumlah cook assitant bisa terdiri atas beberapa orang, bergantung pada kebutuhan.

Chief cook, koki kepala adalah koki senior, mempunyai masa layar yang cukup lama di atas beberapa kapal berbeda. Sebagai koki senior dia harus
  1. memahami masalah keselamatan dan higienis
  2. dapat menghitung kebutuhan bahan
  3. dapat menyusun dan menentukan menu
  4. dapat memimpin koki di bawahnya

Higienis: berkenaan dengan atau sesuai dengan ilmu kesehatan; bersih; bebas penyakit (KBBI)
Second Cook membantu Chief Cook menyusun dan menentukan menu, menyiapkan masakan. Third cook membantu second cook menyiapkan masakan. Cook assistants membantu pekerjaan koki sesuai pembagian tugas.


Makanan yang laik

Pihak I diharuskan menyedikan makanan dan tempat tidur yang laik bagi Pihak II sesuai dengan jabatan di kapal.

Itu kutipan bunyi Perjanjian Kerja Laut (PKL) pasal 5 ayat b.

Makanan yang laik diwujudkan oleh perusuhaan dengan memberikan uang makan yang memadai per orang per hari. Uang makan tersebut dikelola oleh pihak kapal, diwujudkan dalam permakanan yang disajikan oleh koki.

Makanan yang laik itu
  1. memenuhi standar kecukupan gizi orang dewasa per hari yang meliputi kebutuhan
    • Vitamin
    • Air
    • Mineral
    • Lemak
    • Karbohidrat
    • Serat
    • Protein
  2. memenuhi cita rasa dan variatif

Koki yang mempunyai pengetahuan kandungan dan fungsi zat gizi bahan makanan akan menjadi nilai tambah. Misalnya bahan apa yang banyak mengandung vitamin A, B, atau C. Apa kegunaan vitamin itu bagi tubuh. Apa fungsi serat. Kenapa tubuh membutuhkan serat. Apa dampaknya jika tubuh kekurangan serat.

Poin kedua, rasa dan variasi sering menjadi masalah. Lemahnya rasa dan kurangnya variasi menimbulkan kebosanan. Crew kemudian mulai masak sendiri.

Rasa yang tidak kena, tidak mengundang sering kali bukan karena kurang bumbu, tetapi takaran bumbu yang tidak seimbang. Bisa jadi ada kesalahan bumbu, dimana satu bumbu merusak fungsi bumbu yang lain.

Variasi olahan sangat penting untuk menghindarkan kebosanan karena satu macam olahan yang sama yang lagi-lagi disajikan. Jarak terlalu dekat.

Ini bisa disiati dengan menjauhkan jarak penyajian. Misal, sebulan 5-6 kali, dikurangi menjadi 2-3 kali saja. Konsekuensinya, harus dicarikan olahan penggantinya.

Memang tidak mungkin memenuhi selera semua crew. Tetapi dapat memuaskan 70-80 % sudah cukup baik.

Jadi, sangat baik bila koki tidak berhenti belajar dan mau terus mencoba. Pengetahuan dan keterampilan dapat ditingkatkan. Sumber belajar online banyak tersedia.

Demikian beberapa hal yang perlu diketahui tentang koki di kapal cargo.


Bacaan

  1. https://en.wikipedia.org/wiki/Chief_cook
  2. https://www.marineinsight.com/careers-2/how-to-become-a-ships-cook-types-of-galley-jobs/
  3. https://www.bluewateryachting.com/news/ships-cook-qualification-the-truth-660

5 komentar untuk "Koki Kapal Cargo: Hal yang Perlu Diketahui"

  1. Balasan
    1. Sekali-sekali naiklah kapal cargo. Blogging dari kapal.

      Hapus
  2. cape engga jadi koki di kapal kargo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rata-rata kapal cargo kokinya 1 orang. Jadi koki menyiapkan makan pagi, siang dan sore sendiri. Jika ada pelayan, lumayan ada yang bantu.

      Capek tidaknya relatif. Yang bisa mengatur waktu dengan baik, biasanya santai-santai saja.

      Hapus
  3. Capenya jadi koki kapal akan hilang jika sajian menunya dinikmati oleh crew dengan merasakan kepuasanya...

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung.