Kecelakaan Kapal Laut di Indonesia yang Menelan Banyak Korban Jiwa

Daftar Isi
Kecelakaan Kapal Laut

Kecelakaan kapal laut (ship accident) banyak terjadi, termasuk di Indonesia. Faktor manusia (human error) sering disebut sebagai penyebab utama. Biasanya bukan akibat satu kesalahan, melainkan serangkaian kesalahan.

Lalai, ceroboh adalah tabiat yang dapat menyumbang terjadinya kecelakaan. Pewira jaga yang sibuk dengan gadget saat berlayar, misalnya, bisa saja mengantarkan kapalnya kandas, atau tubrukan.

Kasus lain, muatan berlebih, cuaca buruk, mati mesin adalah rangkaian masalah yang dapat mengakibatkan kecelakaan.

Benar bahwa sistem manajemen keselamatan telah diberlakukan. Dan bahwa kapal dilengkapi dengan peralatan bantu yang semakin maju. Tetapi semua menjadi tidak berarti jika prosedur keselamatan tidak dipatuhi.

Kandas (grounding) dan tubrukan (collision) adalah dua kecelakaan kapal laut yang dapat menimbulkan kerugian besar. Kerugian pertama adalah keterlambatan (delay). Kerugian dapat meningkat jika terjadi pencemaran (pollution) akibat tumpahan minyak (oil spill). Lebih besar lagi (total loss) jika sampai kapal tenggelam (sinking) dan memakan korban jiwa.

Tulisan ini mencoba merangkum kecalakaan kapal laut yang terjadi di Indonesia dengan korban jiwa meninggal atau hilang tanpa membedakan jenis dan ukuran kapal.


Kapal yang Mengalami Kecelakan dengan Korban Jiwa

1. KMP. TAMPOMAS II

TAMPOMAS II adalah kapal penumpang milik PT. PELNI, tenggelam di perairan Masalembo pada tanggal 27 Januari 1981 dalam pelayaran dari Tg. Priok ke Ujung Pandang. Kapal membawa penumpang terdaftar sebanyak 1054 orang dengan awak kapal 82 orang. Terdapat 191 mobil dan 200 motor.

Dilaporkan korban berjumlah 431 orang (143 meninggal, 288 hilang). Penyebab kecelakan kamar mesin terbakar.


2. KM. DIGOEL

KM. DIGOEL adalah kapal feri penyeberangan milik  PT. ASDP, tenggelam di perairan ARAFURA tanggal 8 Juli 2005 dalam pelayaran dari Merauke ke Tanah Merah, kab Boven Digoel. Penumpang terdaftar 50. Menurut saksi mata penumpang lebih dari 200 orang. Kapal ini diawaki 15 ABK.

Kecalakaan ini menelan 84 korban meninggal dan ratusan tidak ditemukan. Penyebab kecelakaan diduga kelebihan muatan.


3. KM. SENOPATI NUSANTARA II

Diperkirakan tenggelam 24 mil laut dari pulau Mandalika, perairan kepulauan Karimunjawa.

Menurut PT. PRIMA VISTA, perusahaan pemilik, jumlah orang di atas kapal tersebut 628 orang terdiri atas 542 orang penumpang, 57 orang ABK, 29 orang supir truk dan kendaraan.


4. KM. ASITA III

KM. ASITA III tenggelam di perairan Selat Kadatua, Buton, Sulawesi Tenggara, 18 Oktober 2007. Korban 30 orang meninggal, 30 orang tidak ditemukan. Penyebab kecelakaan kelebihan muatan.


5. KM. LEVINA I

KM. LEVINA I terbakar di Selat SUNDA (22 Februari 2007), menewaskan 51 orang. Kebakaran bermula di geladak mobil (car deck) dan tidak berhasil diatasi.


6. KM. DUMAI ESPRESS 10

Kapal ferry DUMAI EXPRESS 10 tenggelam 22 Nopember 2009 dalam pelayaran dari Sekupang, Batam menuju Dumai. Penumpang menurut manifest 213 orang. Korban meninggal 27 orang, hilang 22 orang. Penyebab kecelakan cuaca buruk, kapal pecah dua dihempas ombak.


7. KM. MUTIARA SENTOSA I

Terbakar di perairan Masalembu (19 Mei 2017), 5 orang tewas, 24 orang hilang.


8. KM. ZAHRO EXPRESS

Terbakar di perairan Kepulauan Seribu (01 Januari 2017), 23 orang penumpang tewas.


9. KM. ANUGRAH EXPRESS

Terbalik di perairan sungai Tanjung Selor, Kalimantan Utara (01 Januari 2018), 8 orang tewas.


10. KM. SINAR BANGUN

Tenggelam di Danau Toba 12 Juni 2018. Dari 21 orang yang berhasil dievakuasi, 3 orang meninggal. Sementara 164 orang dinyatakan hilang. Penyebab kecelakaan kelebihan muatan.


11. KM. LESTARI MAJU

KM. LESTARI MAJU tenggelam di perairan Selayar, 03 Juli 2018, 34 orang korban meninggal. Kecelakaan bermula dari kebocoran di lambung kapal dan tidak bisa diatasi. Air masuk, penumpang panik, beberapa orang terjun ke laut tanpa menggunakan lifejacket.


12. Kapal Tenggelam di Perairan Kalimantan Barat Sepanjang Juli 2021

Dari berbagai sumber diberitakan 18 kapal tenggelam sepanjang Juli 2021 di perairan Pontianak, Kalimantan Barat akibat cuaca buruk.

Kedelapanbelas kapal tersebut terdiri atas tug boat, tongkang, dan kapal nelayan.

Per tanggal 21/07/2021 tercatat total korban selamat 83 orang, meninggal 24 orang, sementara 31 abk masih dalam pencarian.


Ijin Berlayar

Dulu bernama SIB (Surat Ijin Berlayar). Saat ini bernama SPB (Surat Persetujuan Berlayar). Surat ini dikeluarkan oleh otoritas bila kapal dinilai laik untuk berlayar.

Kapal laik laut bila
  • dilengkapi dokumen yang valid
  • diawaki oleh personil yang memenuhi persaratan yang berlaku
  • dilengkapi perlengkapan keselamatan yang memenuhi syarat dan berfungsi

Kapal yang melakukan pemuatan akan dicek oleh petugas sebelum SPB diterbitkan. Diantara item yang diperiksa adalah bahwa kapal tidak over DRAFT.

Over draft adalah kondisi sarat melewati batas aman, terjadi bila muatan melebihi kapasitas muat kapal. Akibat dari over draft stabilitas kapal mengecil, daya apung kapal berkurang. Semakin kecil daya apung, semakin besar risiko kapal tenggelam.

1 komentar

Terima kasih telah berkunjung.
Comment Author Avatar
Anonim
20 Juli 2023 pukul 13.59 Hapus
cara menghitung over draft bagaimana pak