Banyak pertanyaan orang awam tentang kapal dan kehidupan ABK di atas kapal. Misalnya, berapa gaji ABK, atau kenapa kapal terbuat dari besi tapi tidak tenggelam.
Berikut 10 pertanyaan yang sering diajukan tentang kapal dan anak buah kapal:
1. Bagaimana caranya bisa bekerja di kapal?
Untuk dapat bekerja di
kapal niaga sebagai ABK seseorang harus cukup umur dan memiliki
seritifkat kepelautan.
Ada dua macam sertifikat kepelautan, yaitu
sertifikat keahlian (certificate of competency/COC) dan
sertifikat keterampilan (certificate of proficiency/COP).
Sertifikat Keahlian Pelaut adalah sertifikat yang diterbitkan untuk Nakhoda, Perwira, Operator Radio GMDSS sesuai ketentuan STCW dan amandemennya yang berlaku.
Contoh sertifikat keahlian adalah
Ahli Nautika (ANT) untuk jurusan nautik dan
Ahli Teknika (ATT) untuk jurusan teknik. Masing-masing mempunyai tingkatan yaitu tingkat V, IV, III, II, dan I.
Sertifikat Keterampilan adalah sertifikat selain dari sertifikat keahlian yang diterbitkan untuk pelaut. Sertifikat ini menyatakan pelaut telah memenuhi persyaratan pelatihan, kompetensi, dan masa layar.
Contoh sertifikat keterampilan antara lain
Basic Safety Training (BST),
Proficiency in Survival Craft and Rescue Boats (SCRB),
Medical First Aid (MFA),
Medical Care (MC),
Advance Fire Fighting (AFF),
Ship Security Officer (SSO),
Security Awareness Training (SAT), dll.
Dimanakah mendapatkan sertifikat-sertifikat itu?
Sertifikat-sertifikat di atas dapat diperoleh melalui jalur pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh
badan-badan diklat resmi.
2. Apakah ada sekolah untuk menjadi kapten kapal?
Kapten atau
nakhoda adalah jabatan tertinggi di kapal.
Jabatan nakhoda tidak bisa diperoleh begitu saja setelah mendapatkan sertifikat Ahli Nautika tanpa pengalaman berlayar yang cukup dengan jabatan-jabatan di bawahnya.
Seorang perwira diangkat menjadi nakhoda tentu pernah menjadi Mualim 1 beberapa tahun di beberapa kapal.
Sedangkan untuk menjadi Mualim 1, perwira nautik dipastikan pernah menjadi Mualim 2 dan Mualim 3.
Itu jika Nakhoda berangkat dari level perwira.
Jika start dari tingkat bawahan, akan memakan waktu lebih lama lagi. Misalnya dari jabatan jurumudi, sekolah, berlayar, sekolah lagi, berlayar lagi.
Tiap jenjang yang diambil minimal mempunyai masa layar 12 bulan.
3. Berapa gaji ABK?
Gaji ABK dibedakan berdasar jabatan. Sebagai ilustrasi, gaji Nakhoda umumnya empat atau lima kali lebih besar dari jabatan juru mudi.
Perusahaan-perusahaan pelayaran dalam negeri dengan manajemen yang cukup baik membayar juru mudi dan jabatan setingkatnya sekitar 5-7 juta/bulan.
Yang di atas nominal itu ada. Yang menggaji di bawahnya tidak sedikit.
ABK yang berlayar di kapal-kapal luar negeri umumnya menerima gaji dalam mata uang asing seperti USD, Ringgit Malaysia, SNG yang jika dirupiahkan 2-3 kali lebih besar dari gaji perusahaan lokal.
Gross tonnage sering ikut membedakan standar gaji untuk jabatan yang sama di sebuah perusahaan. Misalnya, seorang Kepala Kamar Mesin (KKM/Chief Engineer) di kapal GT 10,000 dan kapal dengan GT 20,000 mempunyai standar gaji yang berbeda.
Selain GT,
jenis kapal juga dapat menjadi pembeda besar gaji untuk jabatan yang sama. Misalnya kapal gaji Mualim 3 di kapal general cargo dibanding kapal tanker gas. Tentu saja kualifikasi yang diminta juga lebih tinggi.
4. Bagaimana makan dan tempat tidur ABK?
Ketika disijil (sign on) ABK menandatangani
PKL (Perjanjian Kerja Laut). Pasal 5b PKL berbunyi, "Pihak I diharuskan menyediakan makanan dan tempat tidur yang laik bagi Pihak II sesuai dengan jabatan di kapal."
Makanan yang laik diwujudkan dalam bentuk uang makan per orang per hari yang kemudian dikelola oleh pihak kapal.
5. Apakah ABK dapat pensiun
Tidak. ABK adalah pekerja kontrak. Satu PKL berlaku 6 atau 12 bulan. ABK dapat mengakhiri kontrak setelah habis masanya dan bergabung lagi lain waktu.
Untuk satu masa PKL ada perusahaan yang memberi "penghargaan" berupa
leave pay sebesar 1 bulan gaji pokok.
6. Kapal terbuat dari besi, kenapa tidak tenggelam?
Lemparkanlah sepotong besi seberat 1 kg ke laut. Ia langsung tenggelam. Tetapi setelah besi-besi dibentuk menjadi kapal yang beratnya sampai ribuan ton (1 ton = 1,000 kg) ia terapung, tidak tenggelam.
Kenapa tidak tenggelam? Kapal mempunyai rongga-rongga udara. Ruangan ini menimbulkan tekanan ke atas yang disebut gaya apung (buoyancy). Gaya inilah yang menyebabkan besi dalam wujud kapal itu dapat terapung.
Jika kapal mengalami kebocoran, air masuk, sedikit demi sedikit gaya apung akan berkurang. Jika kebocoran tidak teratasi, air masuk semakin banyak, gaya apung dapat habis dan kapal akan tenggelam.
7. Kenapa lambung kapal dicat merah?
Lambung kapal
tanker merah. Kapal barang (general cargo), kapal kontener umumnya hitam. Kapal semen abu-abu.
Di tiap kapal, yang terlihat merah adalah lambung kapal di bawah garis air. Ini adalah
cat anti-fouling, yaitu lapisan yang berfungsi mencegah timbulnya teritip atau organisma laut lainnya.
8. Kenapa di lambung kapal ada lubang-lubang yang mengeluarkan air?
Lubang-lubang itu adalah lubang buangan. Yang dibuang bisa jadi air hujan, air cucian, air dari kamar mandi, atau dari dapur.
Mesin-mesin kapal memerlukan pendingin agar dapat bekerja. Ada sistem pendingn air laut, ada pendingin air tawar.
Sistem pendingin air laut memanfaatkan air laut untuk mendinginkan media pendingin misalnya air tawar.
Sistem pendingin air laut bersifat terbuka, artinya air laut dihisap masuk, mendinginkan, lalu dibuang lagi ke laut.
Lubang-lubang buangannya ada yang terletak di lambung bawah, ada yang di sisi.
9. Kenapa kerangka kapal yang tenggelam tidak diangkat?
Kerangka kapal tenggelam, jika mengganggu alur pelayaran, misalnya di tengah alur, umumnya diangkat.
Jika tidak mengganggu, akan ditandai dengan buoy kerangka agar kapal-kapal lain dapat menghindarinya.
10. Di masa pandemik ini bagaimanakah kehidupan pelaut di atas kapal?
Jika ada ABK terkonfirmasi positif Corona, operasional kapal terhambat yang berarti COST. Karenanya manajemen perusahaan menerapkan SOP pencegahan dan tindakan yang ketat baik terhadap ABK maupun tamu yang naik ke kapal.
Terhadap ABK: melarang turun pesiar, memfasilitasi keperluan pribadi dan emergency melalui agen, memonitor suhu tubuh dan gejala, mengingatkan terus menerus untuk menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menjaga jarak, mengenakan masker.
Penyemprotan disinfektan dan
swab test juga dilakukan secara berkala dalam upaya memutus rantai penyebaran.
Terhadap tamu seperti agen, surveyor diterima di ruang khusus dengan tetap menerapkan 3M dan memeriksa suhu tubuh. Selesai keperluan, tamu turun dari kapal, ruangan disemprot disinfektan.
Posting Komentar