Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SPARE PARTS: Pengertian, Fungsi dan Cara Inventarisasi


Spare parts, suku cadang, adalah bagian atau komponen mesin atau system dengan spesifikasi tertentu.

Spesifikasi tertentu, maksudnya, bahwa mesin atau system dari pabrikan (maker) dan atau tipe yang berbeda mempunyai spare partnya sendiri.

Jika part suatu mesin atau sistem rusak, maka harus diganti dengan part yang sama. Jika tidak ada spare, operasional dapat terganggu.

Dalam hal tidakadanya spare, tindakan yang sering dilakukan adalah
  • Memperbaiki atau merekondisi part yang rusak.
  • Menggunakan part lama/bekas yang masih bisa dipakai sebagai tindakan emergency.

Data teknis spare parts

Spare part mempunyai data teknis, umumnya terdiri atas: maker, nama part, nomor part (PN) atau nomer seri (SN). Data ini memudahkan identifikasi, khususnya dalam pemesanan barang.

Contoh
- Crank pin bearing, SN : 137678-23320
- Nozzle tip, SN : DSLA 135 P 005
- Nock seal, SN : 90-115-13
- Contactor, Mitsubishi, SN : 95

Daftar Minimum Spare di Kapal

Disamping yang terpakai atau terpasang pada mesin, harus ada komponen spare yang siap sewaktu-waktu diperlukan. Dengan ketersediaan komponen spare, waktu yang diperlukan untuk perbaikan menjadi singkat.

Sebagai alat kontrol, kapal harus membuat daftar minimum komponen spare yang ada di kapal. Dengan daftar itu diketahui berapa komponen yang terpasang, berapa spare yang ada dan bagaimana statusnya. Misalnya:

Head
- Terpasang = 6
- Spare = 2
- Kondisi = Rekondisi

Piston
- Terpasang = 6
- Spare = 1
- Kondisi = baru

Liner
- Terpasang = 6
- Spare = 3
- Kondisi = 1 baru, 2 rekondisi

Daftar minimum spare harus selalu diupdate jika terdapat perubahan.

Membuat permintaan spare parts

Permintaan perlu diajukan sebelum komponen spare habis. Spare tidak boleh NIL. Setidaknya, jika belum disupply, kesalahan tidak terletak di pihak kapal karena permintaan sudah dikirimkan.

Yang perlu diperhatikan ketika membuat permintaan spare parts adalah:
  • Jangan mencampur spare parts dengan barang-barang running store (habis terpakai).
  • Kelompokkan spare part yang diminta. Maksudnya, spare part mesin induk tidak dicampur langsung dengan spare part motor bantu, atau spare part air compressor. Buat subjudul sendiri-sendiri.
  • Tambahkan part number atau nomor seri sehingga memudahkan bagian pembelian.
  • Sebutkan sisa di kapal (ROB).
  • Beri keterangan URGENT atau TOP URGENT bila perlu.
Contoh pengelompokan :
Main Engine
Maker : ........., Type : ........
1. Nozzle tip
2. Piston ring
3. Plunger barrel

Auxiliary Engine
Maker : ........., Type : ........
1. Piston ring
2. Crank pin bearing
3. Nozzle tip
4. Suction valve
5. Exhaust valve

Beda spare parts dan running store

Spare part = suku cadang, komponen mesin atau sistem.
Running store = barang-barang yang habis terpakai.

Contoh running store : detergen, sarung tangan, kain majun, kawat las, mur baut, mata gerinda, kertas, pensil, tinta printer, dll.

Spare part asli vs KW

Tiap komponen mesin atau system mempunyai masa pakai (running hours). Usia pakai yang maksimal dapat dicapai bila perawatan (maintenance) dilakukan dengan baik.

Spare parts asli (genuine) mempunyai usia pakai yang lama dibanding spare part tiruan alis kw. Tetapi karena alasan harga yang tinggi dan atau waktu tunggu yang lama, komponen KW, jika ada, sering menjadi pilihan.

Posting Komentar untuk "SPARE PARTS: Pengertian, Fungsi dan Cara Inventarisasi"